UKM KPI Unhas telah memasuki babak baru. Beberapa
waktu yang lalu, kami baru saja melaksanakan salah satu program kerja UKM KPI
Unhas yakni Pelantikan, Upgrading, dan Rapat Kerja atau yang lebih dikenal
dengan istilah PUR UKM KPI Unhas. Kegiatan ini belum benar-benar selesai
dikarenakan kurangnya kader dalam agenda rapat kerja yang berakibat dipendingnya
agenda hingga beberapa hari berikutnya. Tentu keadaan ini mesti kita perhatikan
bersama agar tidak terjadi kembali dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya. Meski
demikian, apresiasi patut diberikan kepada para kader yang setia membersamai
kegiatan dari awal hingga akhir, maupun kader yang hanya membersamai beberapa
agenda saja. Paling tidak, ini menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap lembaga
ini.
UKM KPI Unhas memiliki banyak kader yang
berasal dari berbagai fakultas se-Universitas Hasanuddin. Tercatat, sebanyak 163
kader angkatan tujuh yang diterima menjadi bagian dari keluarga besar UKM KPI
Unhas. Angkatan-angkatan sebelum dan sesudah pun tidak kalah banyaknya. Meski
memiliki banyak kader, kegiatan lembaga masih saja dihadiri sedikit peserta.
Pertanyaannya, apa “kemungkinan-kemungkinan” penyebab hal tersebut?. Mari kita
telaah bersama.
Pertama, Sense of Belonging. James Gilmore pada tahun 2005 pernah mengatakan bahwa, “A sense of belonging is the feeling of being connected and
accepted within one's family and community.”. Pendapat Gilmore tersebut
menjelaskan bahwa jika seseorang memiliki sense of belonging pada organisasi ini (yang bahkan dianggap
sebagai keluarga oleh sebagian orang) maka kita akan lebih mudah menyatu, lebih
mudah berkolaborasi, lebih erat persaudaraan, dan akan lebih banyak inisiatif
untuk memajukan lembaga ini. Mungkin saja karena kurangnya sense of belonging sehingga persoalan-persoalan di atas masih saja ditemui di lembaga ini. Ketika
kader dihadapkan pada pada pilihan-pilihan tertentu maka pilihan membersamai
UKM KPI Unhas menjadi nomor dua. Sense of belonging juga sangat berkaitan
dengan bagaimana lembaga membantu mewujudkan tujuan para kader masuk di UKM KPI
Unhas. Untuk mengatasi persoalan sense of belonging, harus ada kesadaran dari
para kader dalam melihat skala prioritas. Perlu juga adaptasi kader terhadap
kegiatan-kegiatan lembaga sambil bersama-sama melakukan perbaikan-perbaikan
agar tujuan kader masuk UKM KPI Unhas dapat terwujud.
Kedua, manajemen waktu
kegiatan. Memang ada beberapa kegiatan lembaga dilaksanakan pada malam hari
ataupun hari-hari padat kegiatan akademik yang berakibat pada banyaknya kader
yang tidak bisa menghadiri kegiatan. Hal ini juga perlu diperhatikan bersama,
terkhusus pelaksana kegiatan yang mengatur jadwal kegiatan. Kegiatan yang
diperuntukkan kepada kader harus disesuaikan dengan keadaan kader dan kader
juga harus mampu beradaptasi dengan keadaan lembaga.
Masih banyak kemungkinan lainnya tetapi dua
hal di atas menjadi penyebab utama berdasarkan pengamatan pribadi. Sebenarnya,
dua hal di atas sudah sangat sering diperbincangkan, baik tataran pengurus
maupun tataran anggota. Tetapi, kejadian kemarin masih saja terjadi. Ya,
mungkin itulah sifatnya orang Sulawesi. Dalam salah satu materi Upgrading “Arah
Gerak dan Leadership”, pemateri memaparkan berdasarkan rujukan yang jelas bahwa
orang Sulawesi adalah orang yang lebih menyukai aksi nyata dibandingkan
kata-kata. Orang Sulawesi tidak akan mempercayai dan mengerjakan sesuatu
walaupun kelihatan baik apabila tidak ada yang memberikan teladan terlebih
dahulu. Tetapi sekali mereka percaya maka mereka akan mempertahankan
kepercayaan tersebut.
Olehnya itu, saya mengajak kepada para
pembaca yang budiman untuk menunjukkan perhatian kepada lembaga. Mari
membersamai lembaga dan memberikan teladan kepada kader lainnya. Dave Thomas
pernah berkata pemimpin besar masa
depan adalah orang yang mempraktikkan apa yang diucapkannya. Mereka memberikan
contoh, menciptakan iklim loyalitas dan kerja sama, serta aktif berbagi kesuksesan dengan kader lainnya. Mari menjadikan KPI’ers
sebagai keluarga dan Rumah Ilmiah sebagai rumah kita bersama.
Selamat membaca dan mohon maaf apabila ada kata yang salah karena manusia tentu tak luput dari kesalahan. Jangan lupa, maksimalkan kehadiran pada rapat kerja selanjutnya.
#Keeponfightingtilltheend #KOFTTE
#JayaPenalaran
#JayaUKMKPIUnhas
Selamat membaca dan mohon maaf apabila ada kata yang salah karena manusia tentu tak luput dari kesalahan. Jangan lupa, maksimalkan kehadiran pada rapat kerja selanjutnya.
#Keeponfightingtilltheend #KOFTTE
#JayaPenalaran
#JayaUKMKPIUnhas